BELAJARKESGA
BELAJARKESGA
  • Tentang
  • Ruang Masyarakat
    • Remaja sehat, orangtua sahabatku
    • Kelas Ibu Balita dan Anak Pra Sekolah
  • Kategori
    • Kesehatan Maternal dan Neonatal
    • Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
    • Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
    • Kesehatan Usia Reproduksi
    • Kesehatan Lanjut Usia
    • Kesehatan Keluarga
  • Daftar Pelatihan
  • Masuk
    • Tentang
    • Ruang Masyarakat
      • Remaja sehat, orangtua sahabatku
      • Kelas Ibu Balita dan Anak Pra Sekolah
    • Kategori
      • Kesehatan Maternal dan Neonatal
      • Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
      • Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
      • Kesehatan Usia Reproduksi
      • Kesehatan Lanjut Usia
      • Kesehatan Keluarga
    • Daftar Pelatihan
    • Masuk

Forgot Password?

BELAJARKESGA > Forgot Password?

Lupa Kata Sandi?

Login
Pendaftaran Member Baru
Gedung Adhiyatma Ruang 712/713 JL. H.R. Rasuna Said Blok X.5 Kav. 4-9 Jakarta 12950
(021) 5221227, Fax : (021) 5203884

Berita Terbaru

  • Mengulas Hipotiroid Kongenital, Penyakit Bawaan yang Mengancam Masa Depan Anak April 12, 2021
  • Benarkah Anak Juga Dapat Terinfeksi Tuberkulosis ? Maret 27, 2020

Kategori Kursus

Kesehatan Maternal dan Neonatal
Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Lanjut Usia
Kesehatan Keluarga

Informasi

Jika ada masukan/saran atau informasi lebih lanjut terkait e-learning Kesehatan Keluarga dapat menghubungi Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI (021 5221227)                       Email : belajarkesga@gmail.com

© belajarkesga 2021 All Rights Reserved

Pemenuhan Gizi Bayi Usia 0-28 Hari

Cara Memberikan ASI

  • Inisiasi menyusu dini (IMD), segera setelah lahir bayi diletakkan di dada
    ibu untuk mendapatkan puting.
  • Ibu menyusui ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum).
  • Tidak memberikan makanan/minuman selain ASI.
  • Susui bayi sesering mungkin/ 8-12 kali, dan setiap bayi menginginkan.
  • Normalnya bayi menyusu antara 5-30 menit.
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian.
  • Dukungan suami dan keluarga sangat penting dalam keberhasilan ASI Eksklusif

 

ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan makanan/minuman lain (susu formula/kaleng, pisang, madu, teh, dll.) kecuali obat, vitamin dan ASI peras sampai bayi berumur 6 bulan.

Manfaat ASI

Langkah-langkah menyusui dengan benar

  1. Ibu harus duduk dengan nyaman, santai, terlihat tanda ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan bayi, pinggang bersandar dan kaki tidak menggantung bila perlu kaki diatas penyangga.
  2. Bila ibu menyusui sambil berbaring dengan nyaman dan santai, punggung disanggah dengan bantal, terlihat tanda bonding. Posisi badan ibu miring menghadap bayi.
  3. Hadapkan seluruh tubuh bayi menghadap ke perut ibu
  4. Perut bayi menempel pada badan ibu, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
  5. Ibu memeluk bayi lekat badan ibu
  6. Ibu menyangga seluruh badan belakang bayi, wajah bayi menghadap payudara dan hidung berhadapan dengan puting
  7. Letakkan kepala bayi pada lengan tangan ibu dan bokong bayi di atas pangkuan ibu untuk bayi yang lebih tua
  8. Untuk bayi yang lebih muda, bagian bawah tubuh bayi perlu disanggah bukan hanya kepalanya

Tanda-tanda pelekatan menyusu yang baik:

  • Dagu bayi menempel payudara ibu
  • Mulut bayi terbuka lebar
  • Bibir bawah bayi membuka keluar
  • Areola bagian atas ibu tampak lebih banyak

Cara Memerah dan Penyimpanan ASI

 

Cara memerah ASI

Cara penyimpanan ASI perah

  • Simpan ASI perah dalam wadah yang bersih dan ditutup serta diberi label tanggal ASI diperah.
  • Bila ASI yang baru diperah tidak akan digunakan dalam 72 jam (3 hari), ASI perah didinginkan lebih dulu di rak kulkas (bisa dijadikan dalam 1 wadah untuk masa perah 24 jam) sebelum dibekukan. Simpan ASI perah sebanyak 15-60 ml per wadah untuk menghindari ASI perah terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi.
  • Sebelum dihangatkan ASI perah yang telah dikeluarkan dari freezer, disimpan selama 12 jam di rak bagian bawah kulkas agar menghindari perubahan suhu yang terlalu ekstrim
  • ASI perah yang akan diberikan ke bayi dikeluarkan dari kulkas, dimasukkan ke dalam gelas kaca / keramik dan mangkok kaca / keramik bersih, direndam di dalam mangkuk berisi air hangat.
  • Berikan ASI perah kepada bayi dengan cangkir atau sendok. Tuangkan ASI ke dalam cangkir atau sendok secukupnya.
  • Dekatkan cangkir atau sendok ke bibir bawah bayi dan biarkan bayi menghisap sedikit demi sedikit dengan lidahnya. Jangan menuangkan ASI ke dalam mulut bayi.

Pemenuhan Gizi Bayi Usia 9-12 Bulan

Cara Membuat MP ASI dari makanan keluarga

Contoh bahan matang

    • Nasi putih 45 gr
    • Ikan kembung bumbu kuning 30 gr
    • Tumis buncis 25 g

Cara membuat

  • Nasi, telur dadar, tempe dan wortel (dari sayur kare) dilumatkan kemudian disaring
  • Ditambahkan kuah sayur (santan kare) sampai mendapatkan konsistensi bubur kental
  • Sajikan.

Cara membuat MP ASI dari bahan mentah

  • Beras putih 15 gram
  • Ikan kembung 30 gram
  • Minyak kelapa 10 gram
  • Wortel 15 gram
  • Tempe 10 gr

 

Cara membuat

  1. Memasak beras, tambahkan bumbu yg telah ditumis (bawang merah, daun salam, kunyit) dengan minyak kelapa
  2. Setelah nasi masak, masukkan ikan kembung dan buncis yang telah dicincang
  3. Aduk-aduk sampai mendapatkan konsistensi bubur kasar/ cincang
  4. Sajikan

Melanjutkan pemberian ASI disertai Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Pemberian MP ASI yang baik harus sesuai syarat berikut ini:

  • Tepat Waktu
    MP ASI diberikan saat ASI saja sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. MP ASI diberikan mulai usia 6 bulan
  • Adekuat
    MP ASI yang diberikan dengan mempertimbangkan jumlah, frekuensi, konsistensi/ tekstur/ kekentalan dan variasi makanan. Variasi makanan dalam MP ASI terdiri dari:

    • Makanan pokok: beras, biji-bijian, jagung, gandum, sagu, umbi, kentang, singkong, dan lain-lain.
    • Makanan sumber protein hewani: ikan, ayam, daging, hati, udang, telur, susu dan hasil olahannya. Pemberian protein hewani dalam MP ASI diprioritaskan. Selain itu sumber protein nabati mulai diperkenalkan, yang terdapat dalam kacang-kacangan (protein nabati): kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, dan lain-lain.
    • Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya dari penambahan minyak, santan, dan penggunaan protein hewani dalam MP ASI.
    • Mulai memperkenalkan buah dan sayur mengandung vitamin A dan C: jeruk, mangga, tomat, bayam, wortel, dan lain-lain.
  • Aman
    • Perhatikan kebersihan makanan dan peralatan.
    • Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan sebelum memberikan makanan kepada anak.
  • Diberikan dengan cara yang benar
    • MP ASI diberikan secara teratur (pagi, siang, sore/ menjelang malam).
    • Lama pemberian makan maksimal 30 menit.
    • Lingkungan netral (tidak sambil bermain ataumenonton TV).
    • Ajari anak makan sendiri dengan sendok dan minum dengan gelas.
  • Lanjutkan menyusui
  • ½ – ¾ mangkok ukuran 250 ml (125 – 200 ml)
  • 3-4 x makan
  • 1-2 kali selingan
  • Jumlah energi dari MP ASI yang dibutuhkan per hari 300 kkal

Dicincang
Bahan makanan sama dengan untuk orang dewasa. Tekstur makanan dicincang/ dicacah, dipotong kecil, dan selanjutnya makanan yang diiris-iris. Perhatikan respons anak saat makan.

Pelayanan Kesehatan Bayi Usia 6-9 Bulan

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
       
  • Melakukan pengukuran panjang badan 2 kali setahun
     
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap 3 bulan
       

 

Pemantauan Perkembangan

Melakukan pemantauan perkembangan pada usia 6 bulan dan 9 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur.

Imunisasi usia 9 bulan: Campak Rubella

Manfaat imunisasi campak-rubella mencegah penularan penyakit campak

rubella yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak, dan kebutaan.

 

 

 

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga

Pelayanan Kesehatan Bayi Usia 9-12 Bulan

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
       
  • Melakukan pengukuran panjang badan 2 kali setahun
     
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap 3 bulan
       

 

Pemantauan Perkembangan

Melakukan pemantauan perkembangan pada usia 9-12 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur.

Ayah Bunda, yuk kita lihat cara pemantauan perkembangan anak usia 9-12 Bulan

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 9-12 bulan. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/ keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

 

Perawatan Bayi Usia 9-12 Bulan (hal 45)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan bayi usia 9-12 bulan. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini serta mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut serta menerapkannya di rumah. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 9-12 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu, suami, keluarga/pengasuh anak melakukan kunjungan dan konsultasi ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anaktentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakanbila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

Stimulalsi Bayi Usia 9-12 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi bayi pada rentang usia 9-12 bulan dengan:

  • Berbicara dengan boneka
  • Menunjuk orang/benda/organ tubuh yang sudah dikenalkan,
  • Mengucapkan orang/benda/organtubuh yang sudah dikenalkan
  • Bacakan dongeng pada saat mengenalkan dan menyuruh menunjuk
  • Pegang mainan dengan 2 tangan
  • Memasukan benda kecil ke dalam wadah
  • Menyusun balok
  • Sembunyikan dan cari mainan
  • Memegang pensil dan mencoret coret kertas
  • Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
  • Berjalan mundur, jinjit

 

Yuk kita simak video stimulasi bayi usia 9-12 bulan.

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI USIA 1,5 TAHUN

 

  • Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan percaya.
  • Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan
    membuat stres.
  • Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
  • Ajak anak bermain menggunakan permainan yang menstimulasi fisik, motorik, dan kemampuan berpikir.
  • Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur siang).
  • Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan didampingi orangtua.
  • Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

 

Lanjutkan perawatan gigi bayi anda
Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 9 bulan adanya gigi seri 8 buah, gigi geraham 4 buah. Bersihkan gigi anak dengan menggunakan kasa yang diberi air hangat dengan sedikit pasta gigi anak.

Pelayanan Kesehatan Anak Usia 12-18 Bulan

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
         
  • Melakukan pengukuran panjang badan 2 kali setahun
     
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap 3 bulan
         

 

Pemantauan Perkembangan

Melakukan pemantauan perkembangan setiap 3 bulan pada usia 12 bulan ,15 bulan, dan 18 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur.

Bagi anak berusia lebih dari 18 bulan bila sudah melengkapi ceklis perkembangan 12-18 bulan, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 18-24 bulan. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 18-24 bulan di bawah ini hingga anak berusia 24 bulan.

Imunisasi usia 18 bulan: DPT-HB-Hib lanjutan dan Campak Rubella lanjutan

Manfaat imunisasi campak-rubella mencegah penularan penyakit campak

rubella yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak, dan kebutaan.

 

 

 

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga

Pemenuhan Gizi Bayi Usia 6-9 Bulan

Cara Membuat MP ASI dari makanan keluarga

Contoh bahan matang

    • Nasi putih 30 gram.
    • Dadar telur 35 gram.
    • Sayur wortel tempe 20 gram.

Cara membuat

  • Nasi, telur dadar, tempe dan wortel (dari sayur kare) dilumatkan kemudian disaring
  • Ditambahkan kuah sayur (santan kare) sampai mendapatkan konsistensi bubur kental
  • Sajikan.

Cara membuat MP ASI dari bahan mentah

  • Beras putih 10 gram.
  • Telur ayam 30 gram.
  • Tempe kedela 10 gram.
  • Wortel 10 gram.
  • Santan 30 gram.

 

Cara membuat

  1. Memasak beras, tambahkan santan dan bumbu yang telah ditumis dengan sedikit minyak
    (bawang merah, daun salam, kunyit)
  2. Setelah nasi masak, masukan telur yang telah dikocok lepas, tempe dan wortel yang telah dicincang
  3. Aduk-aduk sampai mendapatkan konsistensi bubur kental
  4. Sajikan

Melanjutkan pemberian ASI disertai Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Pemberian MP ASI yang baik harus sesuai syarat berikut ini:

  • Tepat Waktu
    MP ASI diberikan saat ASI saja sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. MP ASI diberikan mulai usia 6 bulan
  • Adekuat
    MP ASI yang diberikan dengan mempertimbangkan jumlah, frekuensi, konsistensi/ tekstur/ kekentalan dan variasi makanan. Variasi makanan dalam MP ASI terdiri dari:

    • Makanan pokok: beras, biji-bijian, jagung, gandum, sagu, umbi, kentang, singkong, dan lain-lain.
    • Makanan sumber protein hewani: ikan, ayam, daging, hati, udang, telur, susu dan hasil olahannya. Pemberian protein hewani dalam MP ASI diprioritaskan. Selain itu sumber protein nabati mulai diperkenalkan, yang terdapat dalam kacang-kacangan (protein nabati): kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, dan lain-lain.
    • Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya dari penambahan minyak, santan, dan penggunaan protein hewani dalam MP ASI.
    • Mulai memperkenalkan buah dan sayur mengandung vitamin A dan C: jeruk, mangga, tomat, bayam, wortel, dan lain-lain.
  • Aman
    • Perhatikan kebersihan makanan dan peralatan.
    • Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan sebelum memberikan makanan kepada anak.
  • Diberikan dengan cara yang benar
    • MP ASI diberikan secara teratur (pagi, siang, sore/ menjelang malam).
    • Lama pemberian makan maksimal 30 menit.
    • Lingkungan netral (tidak sambil bermain ataumenonton TV).
    • Ajari anak makan sendiri dengan sendok dan minum dengan gelas.
  • Lanjutkan menyusui
  • 2-3 sdm bertahap hingga 1/2 mangkok berukuran 250 ml (125 ml)
  • 2-3 x makan
  • 1-2 kali selingan
  • Jumlah energi dari MP ASI yang dibutuhkan per hari 200 kkal

Disaring
Makanan dibuat dengan disaring. Tekstur makanan lumat dan kental

Kebutuhan cairan
800 ml/ hari (±3 gelas belimbing)

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6-9 bulan. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/ keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

 

Perawatan Bayi Usia 6-9 Bulan (hal 44)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan bayi usia 6-9 bulan. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini serta mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut serta menerapkannya di rumah. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 6-8 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu, suami, keluarga/pengasuh anak melakukan kunjungan dan konsultasi ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anaktentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakanbila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 3-6 bulan. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/ keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

 

Perawatan Bayi Usia 3-6 Bulan (hal 42)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan bayi usia 3-6 bulan. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini serta mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut serta menerapkannya di rumah. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 3-5 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu, suami, keluarga/pengasuh anak melakukan kunjungan dan konsultasi ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anaktentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakanbila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

Stimulalsi Bayi Usia 6-9 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi bayi pada rentang usia 6-9 bulan dengan:

  • Peluk, senyum, bicara, panggil namanya,
  • Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke orang lain
  • Kenalkan/ tunjuk nama orang (papa/mama) dan benda sekitar
  • Cilukba, melihat cermin
  • Tunjuk dan sebutkan nama gambar
  • Bacakan dongeng
  • Pegang mainan dengan 2 tangan
  • Masukkan benda kecil ke dalam wadah
  • Sembunyikan dan cari mainan
  • Mainan yang mengapung di air
  • Memukul-mukul
  • Duduk, merangkak, berdiri berpegangan

 

Yuk kita simak video stimulasi bayi usia 6-9 bulan.

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI USIA 1,5 TAHUN

 

  • Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan percaya.
  • Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan
    membuat stres.
  • Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
  • Ajak anak bermain menggunakan permainan yang menstimulasi fisik, motorik, dan kemampuan berpikir.
  • Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur siang).
  • Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan didampingi orangtua.
  • Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

 

Lanjutkan perawatan gigi bayi anda, perhatikan tumbuhnya 4 gigi seri rahang
atas dan rahang bawah

Pelayanan Kesehatan Anak Usia 3-6 Bulan

Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/Puskesmas/Fasilitas Kesehatan, untuk mendapat pelayanan kesehatan sebagai berikut:

Imunisasi

Imunisasi dilakukan pada saat bayi usia 4 bulan, berikut adalah tabel manfaat dari imunisasi.

 

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan saat lahir
       
  • Melakukan pengukuran panjang badan saat lahir
         
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala saat lahir
           

 

Pemantauan Perkembangan

Bagi bayi usia 3-6 bulan, bila belum melengkapi ceklist perkembangan, lanjutkan stimulasi sesuai usia 3-6 bulan. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 3-6 bulan di bawah ini hingga anak berusia 6 bulan.

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI USIA 1,5 TAHUN

 

  • Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan percaya.
  • Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan
    membuat stres.
  • Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
  • Ajak anak bermain menggunakan permainan yang menstimulasi fisik, motorik, dan kemampuan berpikir.
  • Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur siang).
  • Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan didampingi orangtua.
  • Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

 

Lakukan perawatan gigi, cara membersihkan gigi bayi:

  1. Gendong atau pangku anak dengan satu tangan.
  2. Bersihkan gusi anak secara perlahan dengan kain atau lap basah yang dilingkarkan pada jari telunjuk ibu.

 

Pemenuhan Gizi Bayi Usia 3 – 6 Bulan

Cara Memberikan ASI

  • Inisiasi menyusu dini (IMD), segera setelah lahir bayi diletakkan di dada
    ibu untuk mendapatkan puting.
  • Ibu menyusui ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum).
  • Tidak memberikan makanan/minuman selain ASI.
  • Susui bayi sesering mungkin/ 8-12 kali, dan setiap bayi menginginkan.
  • Normalnya bayi menyusu antara 5-30 menit.
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian.
  • Dukungan suami dan keluarga sangat penting dalam keberhasilan ASI Eksklusif

Stimulalsi Bayi Usia 3-6 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi bayi pada rentang usia 3-6 bulan dengan:

  • Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara,
  • Mencari sumber suara
  • Bermain cilukba, melihat wajah di cermin
  • Memeluk, mengayun
  • Melihat, meraih
  • Mengamati benda kecil, benda bergerak
  • Mengambil benda kecil
  • Berguling-guling, duduk

 

Yuk kita simak video stimulasi bayi usia 3-6 bulan.

 

Perawatan Anak Sakit

Demam

  • Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering.
  • Beri minum lebih sering dan lebih banyak.
  • Jangan diselimuti atau diberi baju tebal.
  • Kompres dengan air biasa atau air hangat.
  • Jangan kompres dengan air dingin karena anak bisa menggigil.
  • Jika demam tinggi, beri obat penurun panas sesuai dosis.
  • Untuk daerah endemis malaria, balita harus tidur di dalam kelambu anti nyamuk (mengandung insektisida).

Luka dan Koreng

Luka

  • Cuci bersih luka dengan air bersih mengalir.

Koreng 

  • Periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Batuk

  1. Berikan ASI lebih sering.
  2. Beri minum air matang lebih banyak.
  3. Jika umurnya diatas 1 tahun, beri kecap manis atau madu dicampur air jeruk nipis sebagai pelega tenggorokan.
  4. Jauhkan dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, polusi kendaraan bermotor dan debu.

Diare/Mencret:

  1. Jika anak masih menyusu, terus berikan ASI sesering mungkin.
  2. Berikan segera 1/2 -1 gelas cairan oralit setiap anak buang air besar, jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur bening, dan air tajin.
  3. Pemberian zinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut:
    1. untuk anak usia <6 bulan 1 kali 1/2
    2.  tablet.
    3. untuk anak usia 6 bulan – 5 tahun 1 kali 1 tablet.
  4. Beri MP-ASI atau makan seperti biasa.
  5. Jangan beri obat apapun, kecuali dari petugas kesehatan.
   

 

 

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI USIA 1,5 TAHUN

  • Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan percaya.
  • Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan
    membuat stres.
  • Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
  • Ajak anak bermain menggunakan permainan yang menstimulasi fisik, motorik, dan kemampuan berpikir.
  • Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur siang).
  • Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan didampingi orangtua.
  • Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

Cara memberikan ASI

  • Inisiasi menyusu dini (IMD), segera setelah lahir bayi diletakkan di dada ibu untuk mendapatkan puting.
  • Ibu menyusui ASI yang pertama keluardan berwarna kekuningan (kolostrum).
  • Tidak memberikan makanan/minuman selain ASI.
  • Susui bayi sesering mungkin/ 8-12 kali, dan setiap bayi menginginkan.
  • Normalnya bayi menyusu antara 5-30 menit.
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian.

Cara menjaga bayi tetap hangat

  • Mandikan bayi dengan air hangat 6 jam setelah lahir dengan syarat kondisi stabil.
    • Sebelum tali pusat lepas, mandikan bayi dengan dilap.
    • Setelah tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air. Hati-hati agar kepala tidak terendam.
    • Bersihkan kemaluan bayi dari depan ke belakang dengan kapas yang dibasahi air bersih atau handuk bersih basah.
  • Beri pakaian dan selimuti setiap saat.
  • Pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan jika dirasakan cuaca dingin.
  • Segera ganti baju dan popok jika basah.
  • Lakukan perawatan metode kanguru jika berat < 2500 gram.
  • Bidan/ Perawat/Dokter menjelaskanperawatan metode kanguru.
  • Usahakan bayi berada dalam lingkungan udara sejuk.
    • Jika menggunakan kipas angin, usahakan agar arah angin tidak langsung mengenai bayi.
    • Suhu AC sekitar 25 – 26 derajat celcius.

Cara merawat tali pusat

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi.
  • Jangan memberikan apapun pada talipusat.
  • Rawat tali pusat terbuka dan kering.
  • Jika kotor/ basah, cuci dengan air bersih dan sabun, lalu keringkan.

Selamat datang di Perawatan Anak Usia 12-18 Bulan

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Di bawah ini yang termasuk stimulasi sosialisasi kemandirian pada anak usia 12-18 bulan adalah:
Batasan screen time untuk anak usia 12-18 bulan, adalah:
Stimulasi yang tepat untuk anak usia 12-18 bulan, adalah:
Jadwal pemantauan perkembangan pada anak usia 12-18 bulan, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 12-18 bulan, adalah:

clock.png

Time is Up!

KESIAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU

  • Bayi dianjurkan tetap berada di rumah. Bayi ke luar rumah apabila ada keperluan mendesak, seperti:
    • Berobat
    • Melengkapi imunisasi
    • Jadwal Posyandu (penimbangan, pemberian Vit. A)
  • Batasi jumlah pengasuh langsung, dan pengasuh selalu menggunakan masker
  • Bayi bersama pengasuh menjaga jarak dengan orang lain (minimal 2 meter) ketika berada di luar rumah.
  • Menjauhi orang yang sakit
  • Menggunakan barier/penghalang sesuai alat yang sedang dipakai saat bepergian, seperti menggunakan kereta dorong dengan penutup. Pastikan agar anak tetap bisa bernapas dengan baik. Selimut atau penghalang segera dilepas saat tidak berada di fasilitas umum.
  • Orang tua/pengasuh lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air minimal 20 detik. Jaga dengan baik kebersihan tangan bayi.
  • Pengawasan ketat dilakukan pada anak di bawah 6 tahun ketika menggunakan hand sanitizer dan pastikan tangan kering setelah menggunakan hand sanitizer (karena risiko anak mengalami keracunan alkohol).
  • Desinfeksi lingkungan/alat makan/ pakaian/sprei/handuk/mainan individual
  • Konsumsi gizi seimbang, cairan cukup sesuai umur anak
  • Jaga Daya tahan tubuh, istirahat cukup, aktivitas fisik, sinar matahari pagi, stimulasi perkembaangan, kasih syang pengasuh
  • Kelola penyakit komorbid
  • Bayi/orang tua/pengasuh/ setelah beraktivitas di luar rumah wajib melepas dan membersihkan semua pakaian serta perangkat yang digunakan atau dibawa (alas kaki, telepon genggam, tas, jaket, kantung belanja, dan lain-lain) kemudian mandi dan keramas sampai bersih sebelum melakukan kontak dengan anak.

APA YANG DILAKUKAN SAAT ANAK TERPAPAR COVID DAN HARUS MENJALANI ISOLASI MANDIRI

Untuk memahami bagaimana melakukan isolasi mandiri:

Yuk tonton Videonya :

Stimulasi Anak Usia 5-6 Tahun

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi anak pada rentang usia 5-6 tahun dengan:

1. Mengenal nama, fungsi benda-benda 8. Mengingat, menghafal, mengerti aturan, urutan
2. Bacakan buku, tanya jawab, bercerita 9. Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
3. Menonton TV didampingi maksimal 1 jam, menyanyi 10. Menghitung, konsep satu dan setengah
4. Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan 11. Mengenal angka, huruf, simbol, jam, hari, tanggal
5. Makan dengan sendok garpu, masak-masakan 12. Melempar, menangkap, berlari, melompat
6. Menggunting, menempel, menjahit, 13. Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan
7. Menyusun balok, memasang puzzle, menggambar, mewarna, menulis nama 14. “berjualan”, “bertukang”, mengukur

Stimulasi perkembangan untuk anak usia 5-6 tahun dapat dilihat pada video berikut.

Yuk tonton videonya…

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
         
  • Melakukan pengukuran panjang badan 2 kali setahun
     
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap 3 bulan
         

 

Pemantauan Perkembangan

Melakukan pemantauan perkembangan setiap 3 bulan pada usia 18 bulan ,21 bulan, dan 24 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur.

Bagi anak berusia lebih dari 24 bulan bila sudah melengkapi ceklis perkembangan 18-24 bulan, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 3-4 tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 2-3 tahun di bawah ini hingga anak berusia 3 tahun


Ayah bunda, yuk kita lihat pemantauan perkembangan anak usia 18-24 bulan

Imunisasi usia 18 bulan: DPT-HB-Hib lanjutan dan Campak Rubella lanjutan

Manfaat imunisasi campak-rubella mencegah penularan penyakit campak

rubella yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak, dan kebutaan.

 

 

 

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
         
  • Melakukan pengukuran tinggi badan 2 kali setahun
       
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap tahun
         

Pemantauan Perkembangan
Melakukan pemantauan perkembangan setiap 6 bulan pada usia 24 bulan , 30 bulan, dan 36 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur (dalam Buku KIA halaman 49 ).

Bagi anak 2 tahun 6 bulan bila sudah melengkapi ceklis perkembangan 18-24 bulan, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 2-3 tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 2-3 tahun di bawah ini hingga anak berusia 3 tahun.

 

Ayah bunda, yuk kita lihat cara pemantauan perkembangan anak usia 2-3 tahun.

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

KEKURANGAN VITAMIN A BERKELANJUTAN, AKAN BERISIKO TERJADINYA KEBUTAAN

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga
Pelayanan Kesehatan Anak Usia 5-6 Tahun

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
         
  • Melakukan pengukuran tinggi badan 2 kali setahun
       
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap tahun
         

Pemantauan Perkembangan
Melakukan pemantauan perkembangan setiap 6 bulan pada usia 60bulan ,66 bulan, dan 72 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur (dalam Buku KIA halaman 53 )

Bagi anak berusia lebih dari 5 tahun bila sudah melengkapi ceklis perkembangan 4-5 tahun, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 5-6 tahun.  Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 5-6 tahun di bawah ini hingga anak berusia 6 tahun.

           

 

 

Ayah bunda, yuk kita lihat cara pemantauan perkembangan anak usia 5-6 tahun.

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga

Cara Pengisian Buku KIA Anak Balita Usia 12-18 Bulan

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan ceklis perkembangan Buku KIA ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

Perawatan Anak Usia 12-18 Bulan (Buku KIA hal 46)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan bayi usia 12-18 bulan. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini. Tenaga kesehatan atau kader mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut dirumah, menerapkan pesan tersebut, dan dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 12-17 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu,suami, keluarga/pengasuh anak melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kesiapan Adaptasi Kebiasaan Baru Anak Usia 1-2 Tahun

  • Anak-anak dianjurkan tetap berada di rumah
  • Anak dan pengasuh menjaga jarak dengan orang lain ketika berada di luar rumah
  • Menggunakan barier/penghalang sesuai alat yang sedang dipakai saat bepergian, seperti menggunakan kereta dorong dengan penutup. Pastikan agar anak tetap bisa bernapas dengan baik. Selimut atau penghalang segera dilepas saat tidak berada di fasilitas umum.
  • Menjauhi orang yang sakit
  • Lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air minimal 20 detik
  • Pengawasan ketat dilakukan pada anak di bawah 6 tahun ketika menggunakan hand sanitizer dan pastikan tangan kering setelah menggunakan hand sanitizer (karena risiko anak mengalami keracunan alkohol)
  • Anak/orang tua/pengasuh/ setelah beraktivitas di luar rumah wajib melepas dan membersihkan semua pakaian serta perangkat yang digunakan atau dibawa (alas kaki, telepon genggam, tas, jaket, kantung belanja, dan lain-lain) kemudian mandi dan keramas sampai bersih sebelum melakukan kontak dengan anak

APA YANG DILAKUKAN SAAT ANAK TERPAPAR COVID DAN HARUS MENJALANI ISOLASI MANDIRI

Untuk memahami bagaimana melakukan isolasi mandiri:

Yuk tonton Videonya :

 

Stimulasi Anak Usia 12-18 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi anak pada rentang usia 12-18 bulan dengan:

  • Berjalan mundur dan naik tangga.
  • Main telpon-telponan, menyatakan keinginan.
  • Tangkap dan lempar bola.
  • Bermain dengan teman sebaya, petak umpet.
  • Menyusun balok atau puzzle dan menggambar.
  • Merapikan mainan dan membuka baju.
  • Bermain air, meniup, dan menendang bola.
  • Makan bersama.
  • Bercerita tentang gambar di buku.
  • Merangkai manik besar.
  • Menyebutkan nama benda dan menyanyi

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI 1,5 TAHUN

  1. Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan percaya.
  2. Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan membuat stres.
  3. Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
  4. Ajak anak bermain menggunakan permainan yang menstimulasi fisik, motorik dan kemampuan berpikir.
  5. Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur siang).
  6. Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan didampingi orangtua.
  7. Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

 

 

Lanjutkan Perawatan Gigi Anak Anda

Perhatikan tumbuhnya gigi, pada usia 18 bulan adanya gigi susu berjumlah 16 buah

Selamat datang di Perawatan Anak Usia 18-24 Bulan

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Batasan screen time untuk anak usia 18-24 bulan, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 18-24 bulan, adalah:
Stimulasi yang tepat untuk anak usia 18-24 bulan, adalah:
Di bawah ini yang termasuk stimulasi sosialisasi kemandirian pada anak usia 18-24 bulan adalah:
Jadwal pemantauan perkembangan pada anak usia 18-24 bulan, adalah:

clock.png

Time is Up!

Cara Pengisian Buku KIA Anak Balita Usia 18-24 Bulan

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan ceklis perkembangan Buku KIA ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

Perawatan Anak Usia 18-24 Bulan (Buku KIA hal 47)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan bayi usia 18-24 bulan. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini. Tenaga kesehatan atau kader mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut dirumah, menerapkan pesan tersebut, dan dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 18-23 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu,suami, keluarga/pengasuh anak melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga, pengasuh anaktentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakan bila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

Pemenuhan Gizi Anak Usia 12-23 Bulan

Cara Membuat MP ASI dari makanan keluarga

Contoh bahan matang

    • Nasi putih 55 gram.
    • Semur hati ayam 45 gram.
    • Bening/bubur ayam 20 gram.

Cara membuat
MP ASI untuk anak 12-23 bulan disajikan dalam bentuk makanan keluarga (dicincang
agak besar jika diperlukan)

 

Cara membuat MP ASI dari bahan mentah

  • Beras putih 25 gram.
  • Hati ayam 50 gram.
  • Minyak kelapa 5 gram.
  • Bayam 20 gram.
  • Santan 50 gram.

 

Cara membuat

    1. Memasak beras sampai menjadi nasi.
    2. Membuat hati ayam goreng (goreng/tumis hati ayam dengan minyak kelapa).
    3. Membuat sayur bayam.
    4. Sajikan.

Melanjutkan pemberian ASI disertai Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Pemberian MP ASI yang baik harus sesuai syarat berikut ini:

  • Tepat Waktu
    MP ASI diberikan saat ASI saja sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. MP ASI diberikan mulai usia 6 bulan
  • Adekuat
    MP ASI yang diberikan dengan mempertimbangkan jumlah, frekuensi, konsistensi/ tekstur/ kekentalan dan variasi makanan. Variasi makanan dalam MP ASI terdiri dari:

    • Makanan pokok: beras, biji-bijian, jagung, gandum, sagu, umbi, kentang, singkong, dan lain-lain.
    • Makanan sumber protein hewani: ikan, ayam, daging, hati, udang, telur, susu dan hasil olahannya. Pemberian protein hewani dalam MP ASI diprioritaskan. Selain itu sumber protein nabati mulai diperkenalkan, yang terdapat dalam kacang-kacangan (protein nabati): kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, dan lain-lain.
    • Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya dari penambahan minyak, santan, dan penggunaan protein hewani dalam MP ASI.
    • Mulai memperkenalkan buah dan sayur mengandung vitamin A dan C: jeruk, mangga, tomat, bayam, wortel, dan lain-lain.
  • Aman
    • Perhatikan kebersihan makanan dan peralatan.
    • Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan sebelum memberikan makanan kepada anak.
  • Diberikan dengan cara yang benar
    • MP ASI diberikan secara teratur (pagi, siang, sore/ menjelang malam).
    • Lama pemberian makan maksimal 30 menit.
    • Lingkungan netral (tidak sambil bermain ataumenonton TV).
    • Ajari anak makan sendiri dengan sendok dan minum dengan gelas.
  • Lanjutkan menyusui hingga 2 tahun atau lebih
  • ¾ – 1 mangkok ukuran 250 ml
  • 3-4 x makan
  • 1-2 kali selingan
  • Jumlah energi dari MP ASI yang dibutuhkan per hari 550 kkal.

Masak biasa

Bahan makanan sama dengan untuk orang dewasa. Tekstur makanan yang diiris-iris. Perhatikan respon anak saat makan

Kebutuhan cairan

1.300 ml/ hari (±5 gelas belimbing)

POLA ASUH ANAK USIA 18-24 BULAN

  1. Selalu menghargai dan mengakui kemampuan anak
  2. Mendorong anak bergerak bebas, hindari larangan-larangan yang tidak perlu, namun orang tua harus melindunginya dari bahaya
  3. Mengajak anak bermain dan berbicara dengan kalimat pendekpendek yang penuh arti
  4. Mendorong anak bermain dengan anak lain
  5. Melatih sopan santun dan disiplin secara sederhana
  6. Memberi anak permainan yang sederhana.
  7. Anak 1-2 tahun perlu tidur 11-14 jam sehari (termasuk tidur siang)
  8. Penggunaan gawai pada anak berusia 18-24 bulan:
    • Hanya memilih konten program yang berkualitas untukanak, batasi tidak lebih dari 1 jam per hari
    • Hendaknya dimainkan bersama orangtua sehingga anakdapat mengetahui cara terbaik untuk menggunakannya
    • Hindarkan anak menggunakan gawai sendirian
      tanpa pendampingan orangtua

Stimulasi Anak Usia 18-24 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi anak pada rentang usia 18-24 bulan dengan:

  • Bicara, bertanya, bercerita, dan bernyanyi
  • Menyusun balok atau puzzle, menggambar, dan membentuk lilin.
  • Tanya jawab dan main telpon-telponan
  • Buat rumah-rumahan dan bermain petak umpet.
  • Perintah sederhana dan membantu pekerjaan.
  • Berjalan, berlari, dan melompat
  • Melepas baju dan rapikan mainan.
  • Berdiri satu kaki dan naik turun tangga
  • Makan bersama dengan sendok garpu
  • Melempar, menangkap, dan menendang bola

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan ceklis perkembangan Buku KIA ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

Perawatan Anak Usia 2-3 Tahun (Buku KIA hal 49)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan anak usia 2-3 tahun. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini. Tenaga kesehatan atau kader mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut dirumah, menerapkan pesan tersebut, dan dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 24-35 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu,suami, keluarga/pengasuh anak melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga, pengasuh anak tentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakan bila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

POLA ASUH ANAK USIA 1,5 TAHUN SAMPAI 3 TAHUN

  1. Selalu menghargai dan mengakui kemampuan anak
  2. Mendorong anak bergerak bebas, hindari larangan-larangan yang tidak perlu, namun orang tua harus melindunginya dari bahaya
  3. Mengajak anak bermain dan berbicara dengan kalimat pendekpendek yang penuh arti
  4. Mendorong anak bermain dengan anak lain
  5. Melatih sopan santun dan disiplin secara sederhana
  6. Memberi anak permainan yang sederhana.
  7. Anak 1-2 tahun perlu tidur 11-14 jam sehari (termasuk tidur siang)
  8. Penggunaan gawai pada anak berusia 18-24 bulan:
    • Hanya memilih konten program yang berkualitas untukanak, batasi tidak lebih dari 1 jam per hari
    • Hendaknya dimainkan bersama orangtua sehingga anakdapat mengetahui cara terbaik untuk menggunakannya
    • Hindarkan anak menggunakan gawai sendirian
      tanpa pendampingan orangtua

 

Apakah Anda
Sudah Mengajarkan Anak
Menerapkan Protokol Kesehatan?

SIAPKAN ANAK…


Apakah Anda
Sudah Mempersiapkan Anak
Untuk Menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru
Saat Masuk Sekolah?

 

 

 

 

 

 

 

APA YANG DILAKUKAN SAAT ANAK TERPAPAR COVID DAN HARUS MENJALANI ISOLASI MANDIRI

 

Untuk memahami bagaimana melakukan isolasi mandiri:

Yuk tonton Videonya :

Selamat datang di Perawatan Anak Usia 2-3 Tahun

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Di bawah ini yang termasuk stimulasi sosialisasi kemandirian adalah:
Stimulasi yang tepat untuk anak usia 2-3 tahun, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 2-3 tahun, adalah:
Batasan screen time untuk anak usia 2-3 tahun, adalah:
Jadwal pemantauan perkembangan pada anak usia 2-3 tahun adalah:

clock.png

Time is Up!

Stimulasi pada Anak Usia 2-3 Tahun

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi anak pada rentang usia 2-3 tahun dengan:

    • Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
    • Bacakan cerita, tanya jawab,
    • Anak diminta bercerita pengalaman menonton TV didampingi maksimal 1 jam, menyanyi
    • Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
    • Makan dengan sendok garpu
    • Menyusun balok, memasang puzzle,
    • menggambar, menempel
    • Mengelompokkan benda sejenis,
    • Mencocokkan gambar dan benda
    • Menghitung,
    • Melempar, menangkap,
    • Berlari, melompat, memanjat, merayap

 

Selamat datang di Perawatan Bayi Usia 6-9 Bulan

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Stimulasi perkembangan pada anak usia 6-9 bulan sebagai berikut:
Batasan screen time untuk anak usia 6-9 bulan, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 6-9 bulan, adalah:

clock.png

Time is Up!

Selamat datang di Perawatan Bayi Usia 3-6 Bulan

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Batasan screen time untuk anak usia 3-6 bulan, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 3-6 bulan, adalah:
Stimulasi perkembangan pada anak usia 3-6 bulan sebagai berikut:

clock.png

Time is Up!

PEMANTAUAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR 0-28 HARI (NEONATUS)

Agar kondisi bayi baru lahir (neonates) tetap sehat dan optimal,maka mendapatkan pemeriksaan dan pelayanana kesehatan yang dilakukan oleh dokter/bidan/perawat pada:

  1. 0-6 jam setelah lahir:
    • Pengukuran BB, PB,LK
    • Inisiasi Menyusu Dini
    • Vit K
    • Salep /tetes mata
    • Imunisasi HB 0 (harus diberikan dalam kurun waktu 24 jam setelah lahir).
    • Manfaat imunisasi HB 0:  mencegah penularan penyakit hepatitis dan kerusakan hati)
  2. 6-48 jam setelah lahir (KN1)
    • Menyusu
    • Perawatan tali pusat
    • Vit K * (bila belum diberikan)
    • Salep /tetes mata * (bila belum diberikan)
    • Imunisasi HB 0 * (bila belum diberikan)
  3. Hari 3-7 setelah lahir (KN2)
    • Menyusu
    • Perawatan tali pusat
    • Identifikasi tanda bahaya
    • Identifikasi kuning
  4. Hari 8-28 setelah lahir (KN3)
    • Menyusu
    • Perawatan tali pusat
    • Identifikasi tanda bahaya

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan saat lahir
       
  • Melakukan pengukuran panjang badan saat lahir
         
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala saat lahir
           

Sejak bayi lahir sampai usia 28 hari, ibu dan keluarga mendeteksi keadaan bayinya. Apabila ditemukan 1 kriteria atau lebih tanda bayi tidak sehat, segera dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, dokter praktik, dan Rumah Sakit).

KONDISI BAYI BARU LAHIR 0-28 HARI (NEONATUS)

Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, bayi segera dibawa ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, dokter praktik, dan Rumah Sakit)

Selamat datang di Perawatan Bayi Usia 29 Hari-3 Bulan

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 29 hari-3 bulan, adalah:
Stimulasi perkembangan pada anak usia 29 hari-3 bulan sebagai berikut:
Batasan screen time untuk anak usia 29 Hari-3 bulan, adalah:

clock.png

Time is Up!

Selamat datang di Perawatan Bayi Usia 0-28 Hari

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 0-28 hari, adalah:
Batasan screen time untuk anak usia 0-28 hari, adalah:
Perawatan bagi bayi baru lahir, kecuali:
Stimulasi perkembangan pada anak usia 0-28 hari sebagai berikut:
Pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir, kecuali:

clock.png

Time is Up!

Pelayanan Kesehatan Anak Usia 29 Hari – 3 Bulan

Bawa bayi anda setiap bulan ke Posyandu/Puskesmas/Fasilitas Kesehatan, untuk mendapat pelayanan kesehatan sebagai berikut:

Imunisasi

Imunisasi dilakukan pada saat bayi usia 1 bulan, berikut adalah tabel manfaat dari imunisasi.

 

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan saat lahir
       
  • Melakukan pengukuran panjang badan saat lahir
         
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala saat lahir
           

 

Pemantauan Perkembangan

Bagi bayi baru lahir usia 29 hari-3 bulan, bila belum melengkapi ceklist perkembangan, lanjutkan stimulasi sesuai usia 29 hari- 3 bulan. Anak diberikan kesempata melengkapi ceklist perkembangan 29 hari – 3 bulan di bawah ini hingga anak berusia 3 bulan.

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/ keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

 

Perawatan Bayi Usia 29 Hari – 3 Bulan (hal 42)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan bayi usia 29 hari – 3 bulan. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini serta mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut serta menerapkannya di rumah. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

     

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia dibawah 3 bulan.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu, suami, keluarga/pengasuh anak melakukan kunjungan dan konsultasi ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pemenuhan Gizi Bayi Usia 29 Hari – 3 Bulan

Cara Memberikan ASI

  • Inisiasi menyusu dini (IMD), segera setelah lahir bayi diletakkan di dada
    ibu untuk mendapatkan puting.
  • Ibu menyusui ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum).
  • Tidak memberikan makanan/minuman selain ASI.
  • Susui bayi sesering mungkin/ 8-12 kali, dan setiap bayi menginginkan.
  • Normalnya bayi menyusu antara 5-30 menit.
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian.
  • Dukungan suami dan keluarga sangat penting dalam keberhasilan ASI Eksklusif

Stimulasi Bayi Usia 29 Hari – 3 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia bayi dalam suasana menyenangkan, baik oleh
orang tua maupun anggota keluarga.
Stimulasi bayi pada rentang usia 0-3 bulan dengan:

  • Ciptakan rasa nyaman, aman, senang
  • Peluk, cium, ayun
  • Senyum, tatap mata, ajak bicaraTirukan ocehan dan mimik bayi
  • Interaksi langsung untuk mengenalkan berbagai suara, bunyi, atau nyanyian”
  • Gantung benda berwarna, berbunyi
  • Meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala
  • Gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang

POLA ASUH BAYI BARU LAHIR SAMPAI USIA 1,5 TAHUN

 

  • Pengasuhan anak yang dilakukan dengan penuh kasih sayang, akan menimbulkan rasa aman, bahagia dan percaya.
  • Tangisan menunjukkan bahwa bayi membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis lama karena akan
    membuat stres.
  • Berikan ASI dengan penuh kasih sayang, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil menatap dan mengajak bicara bayi. Perasaan yang tidak menyenangkan pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan berdampak rasa tidak nyaman pada saat menyusu.
  • Ajak anak bermain menggunakan permainan yang menstimulasi fisik, motorik, dan kemampuan berpikir.
  • Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur siang).
  • Bayi/Anak berusia <18 bulan tidak menggunakan gawai kecuali dalam bentuk video-chatting (video-call) dengan didampingi orangtua.
  • Penggunaan gawai berlebih berdampak keterlambatan bicara dan bahasa, kurangnya interaksi, gampang marah/ ledakan emosi (tantrum), gangguan kognitif (kurangnya kecerdasan).

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/ keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

 

Perawatan Bayi Baru Lahir 0-28 Hari (Neonatus) (Buku KIA Hal 34)

Halaman ini bertujuan memberikan informasi perawatan bayi baru lahir 0-28 hari (neonatus). Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait perawatan bayi baru lahir 0-28 hari (neonatus) dan ibu atau keluarga dapat menanyakan kepada tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami. Ibu atau keluarga memberi tanda ceklis (√) pada kotak di depan informasi perawatan bayi baru lahir apabila bila sudah mendapat mendapatkan informasi ini dari petugas kesehatan atau kader.

Kondisi Bayi Baru Lahir (hal 35)

Halaman ini bertujuan memberikan informasi kondis bayi baru lahir 0-28 hari (neonatus). Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan kondisi bayi baru lahir kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anakdapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami. Ibu, suami, keluarga/pengasuh anak memberi tanda ceklis (√) bila sudahmendapat mendapatkan informasi ini dari petugas kesehatan atau kader.

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi bayi pada rentang usia 0-3 bulan dengan:

  • Ciptakan rasa nyaman, aman, dan senang.
  • Berikan ASI dengan penuh kasih sayang.
  • Peluk anak dengan hangat.
  • Tatap & ajak bicara bayi.
  • Jangan biarkan bayi menangis terlalu lama karena akan membuat bayi stress.

Stimulasi perkembangan untuk anak bayi usia 0-3 bulan dapat dilihat pada video berikut.

Yuk tonton videonya…

https://drive.google.com/file/d/17xPoWOLHGVGm8z8EV5K1REzAb8BDb4U6/view?usp=sharing

POLA ASUH ANAK USIA 3 – 6 TAHUN

  • Harus ada kerjasama ayah dan ibu serta anggota keluarga dalam membantu anak menjalani tahap usia dini. Pada tahap ini terjadi proses mencontoh peran yaitu anak laki-laki mencontoh peran ayah sedangkan anak perempuan mencontoh peran ibu. Ajari anak konsep perbedaan laki-laki dan perempuan.
  • Mengajari anak untuk menjaga bagian pribadinya (alat kelamin, paha, dada, pantat dan kaki) untuk menghindari pelecehan.
  • Orangtua membantu anak mengucapkan kata-kata dengan benar.
  • Memenuhi kebutuhan anak, baik materi maupun non materi.
  • Beri kepercayaan anak untuk melakukan hal-hal tertentu secara mandiri sesuai kemampuan anak
  • Memberi kesempatan pada anak untuk mengurusi diri-sendiri dengan pengawasan.
  • Ketika anak ketakutan, dekaplah dia agar merasa aman, bicarakan ketakutannya, buat anak menjadi nyaman dan merasa dimengerti.
  • Anak usia 3-6 tahun perlu tidur 10-13 jam sehari termasuk tidur siang (dengan pola tidur dan dan waktu bangun yang regular)
  • Penggunaan gawai pada anak berusia > 24 bulan:
    • Screen time tidak lebih dari 1 jam per hari, semakin sedikit lebih baik.
    • Screen time dilakukan dengan pendamping dan interaksi dengan anak.
    • Berikan hanya konten materi yang berkualitas dan hindari anak terpapar materi kekerasan.
    • Matikan semua perangkat media berlayar bila sedang tidak digunakan.
    • Jangan gunakan media berlayar hanya untuk menenangkan perilaku anak.
    • Bebaskan anak dari media berlayar dari kamar tidur, dan juga pada saat makan atau saat bermain.
    • Jangan memberikan media berlayar selama proses makan dan pada 1 jam sebelum tidur.
    • Orangtua harus menjadi model untuk anaknya, misalnya orangtua juga membatasi waktu screentime bagi diri sendiri tidak lebih dari 2 jam sehari.
    • Tentukan waktu bebas media bersama, seperti di meja makan, di dalam mobil dll untuk mencapai keseimbangan.
    • Orang tua mengarahkan anak pada berbagai alternatif aktivitas lain dalam rangka membatasi waktu penggunaan gawai, belajar memecahkan masalah, dan untuk menenangkan perilaku anak.

Untuk lebih memahami Pola asuh anak usia 4-5 tahun, yuk kita lihat videonya

Cara Pengisian Buku KIA Anak Balita Usia 4-5 Tahun

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10-11)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

Perawatan Anak Usia 4 – 5 Tahun (Buku KIA hal 52)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan anak usia 4-5 tahun. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini. Tenaga kesehatan atau kader mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut dirumah, menerapkan pesan tersebut, dan dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 48-59 bulan.

Bagi anak berusia lebih dari 4 tahun, bila sudah melengkapi ceklist perkembangan 3-4 tahun, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 3-4 tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 3-4 tahun di bawah ini hingga anak berusia 4 tahun.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu,suami, keluarga/pengasuh anak melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga, pengasuh anak tentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakan bila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

Pelayanan Kesehatan Anak Usia 4-5 Tahun

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
         
  • Melakukan pengukuran tinggi badan 2 kali setahun
       
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap tahun
         

Pemantauan Perkembangan
Melakukan pemantauan perkembangan setiap 6 bulan pada usia 48 bulan, 54 bulan dan 60 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur (dalam Buku KIA halaman 51 dan 52).

bagi anak berusia lebih dari 4 tahun bila sudah melengkapi ceklis perkembangan 3-4 tahun, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 4-5tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 4-5 tahun di bawah ini hingga anak berusia 5 tahun

           

 

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali         

 

 

Pelayanan Kesehatan Anak Usia 3-4 Tahun

Pemantauan Pertumbuhan

  • Melakukan penimbangan berat badan setiap bulan
         
  • Melakukan pengukuran tinggi badan 2 kali setahun
       
  • Melakukan pengukuran lingkar kepala setiap tahun
         

Pemantauan Perkembangan
Melakukan pemantauan perkembangan setiap 6 bulan pada usia 36 bulan ,42 bulan, dan 48 bulan dengan ceklis perkembangan sesuai umur (dalam Buku KIA halaman 51 ).

Bagi anak berusia lebih dari 3 tahun bila sudah melengkapi ceklis perkembangan 2-3 tahun, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 3-4 tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 3-4 tahun di bawah ini hingga anak berusia 4 tahun

            

Kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A merah IU pada bulan Februari dan Agustus
Manfaat Vitamin A

  • Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan.
  • Pertumbuhan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mempercepat penyembuhan diare, campak atau infeksi lain.

 

Pemberian obat cacing

 

Diberikan  1 tahun sekali

 

 

Kelas ibu balita

  • Diikuti oleh Ibu/Ayah/Pengasuh/Keluarga
Cara Pengisian Buku KIA Anak Balita Usia 3-4 Tahun

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

Perawatan Anak Usia 3-4 Tahun (Buku KIA hal 51)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan anak usia 3-4 tahun. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini. Tenaga kesehatan atau kader mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut dirumah, menerapkan pesan tersebut, dan dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 36-47 bulan.

Bagi anak berusia lebih dari 3 tahun, bila sudah melengkapi ceklist perkembangan 2-3 tahun, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 3-4 tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 3-4 tahun di bawah ini hingga anak berusia 4 tahun.

Bila salah 1 atau lebih anak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan sesuai umurnya, maka dicurigai perkembangan bayi tidak sesuai. Dalam hasil demikian, kader mengingatkan agar ibu,suami, keluarga/pengasuh anak melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tenaga Kesehatan/ kader mengajarkan kepada ibu, suami, keluarga, pengasuh anak tentang pelayanan kesehatan apa saja yang didapat di Posyandu/ Puskesmas/ Fasilitas Kesehatan. Ibu/ suami/ keluarga memberikan tanda ceklis (√) pada kotak yang telah disediakan bila tenaga kesehatan/ kader sudah memberikan informasi ini.

Cara Pengisian Buku KIA Anak Usia 5-6 Tahun

Pernyataan Ibu/ Keluarga tentang Pelayanan Kesehatan Anak yang Sudah
Diterima (Buku KIA hal 2)

Halaman ini bertujuan untuk membantu memenuhi ringkasan pelayanan esensial anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Kolom berwarna kuning tua diisi oleh ibu/ keluarga dengan menulis tanggal dan tempat pelayanan. Kolom kuning muda diisi oleh tenaga kesehatan dengan membubuhkan paraf dan menulis jenis pelayanan yang diberikan termasuk jenis vaksin. Usahakan jangan ada kesalahan saat pengisian sesuai dengan pelayanan kesehatan anak yang diberikan, tanyakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan nama tempat pelayanan.

Ibu menulis tanggal, tempat pelayanan; tenaga kesehatan membubuhkan paraf sesuai jenis pelayanan

* tenaga kesehatan juga menulis jenis vaksin yang diberikan

Pelayanan SDIDTK (Buku KIA hal 10)

Halaman ini bertujuan untuk menuliskan hasil pemantauan perkembangan dan pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Untuk kolom warna kuning, pemantauan perkembangan dengan menggunakan Buku KIA dilakukan, diisi oleh orangtua dan keluarga, dibantu oleh kader sesuai kelompok umur anak. Hasil pemantauan pada halaman 42, 43, 44,45, 46, 47, 48, 49, 51, 52, dan 53 ditulis dalam kolom hasil lengkap atau tidak lengkap. Untuk pelayanan SDIDTK yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mengisikan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai kelompok umur anak.

Perawatan Anak Usia 5 – 6 Tahun (Buku KIA hal 53)

Halaman ini bertujuan untuk memberikan informasi perawatan anak usia 5-6 tahun. Tenaga kesehatan atau kader memberi penjelasan terkait pesan-pesan yang disampaikan dibawah ini. Tenaga kesehatan atau kader mengingatkan ibu, suami, keluarga/pengasuh anak untuk membaca pesan-pesan tersebut dirumah, menerapkan pesan tersebut, dan dapat menanyakan ke tenaga kesehatan apabila ada informasi yang tidak dipahami.

Tenaga kesehatan/ kader mengingatkan kepada ibu, suami, keluarga/pengasuh anak agar melakukan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi checklist perkembangan serta memberi penjelasan cara mengisinya. Checklist perkembangan di bawah ini digunakan untuk pemantauan perkembangan anak usia 60-71 bulan.

Bagi anak berusia lebih dari 5 tahun, bila sudah melengkapi ceklist perkembangan 4-5 tahun, lanjutkan pemberian stimulasi sesuai usia 5-6 tahun. Anak diberikan kesempatan melengkapi ceklist perkembangan 5-6 tahun di bawah ini hingga anak berusia 6 tahun.

POLA ASUH ANAK USIA 3 – 6 TAHUN

  • Harus ada kerjasama ayah dan ibu serta anggota keluarga dalam membantu anak menjalani tahap usia dini. Pada tahap ini terjadi proses mencontoh peran yaitu anak laki-laki mencontoh peran ayah sedangkan anak perempuan mencontoh peran ibu. Ajari anak konsep perbedaan laki-laki dan perempuan.
  • Mengajari anak untuk menjaga bagian pribadinya (alat kelamin, paha, dada, pantat dan kaki) untuk menghindari pelecehan.
  • Orangtua membantu anak mengucapkan kata-kata dengan benar.
  • Memenuhi kebutuhan anak, baik materi maupun non materi.
  • Beri kepercayaan anak untuk melakukan hal-hal tertentu secara mandiri sesuai kemampuan anak
  • Memberi kesempatan pada anak untuk mengurusi diri-sendiri dengan pengawasan.
  • Ketika anak ketakutan, dekaplah dia agar merasa aman, bicarakan ketakutannya, buat anak menjadi nyaman dan merasa dimengerti.
  • Anak usia 3-6 tahun perlu tidur 10-13 jam sehari termasuk tidur siang (dengan pola tidur dan dan waktu bangun yang regular)
  • Penggunaan gawai pada anak berusia > 24 bulan:
    • Screen time tidak lebih dari 1 jam per hari, semakin sedikit lebih baik.
    • Screen time dilakukan dengan pendamping dan interaksi dengan anak.
    • Berikan hanya konten materi yang berkualitas dan hindari anak terpapar materi kekerasan.
    • Matikan semua perangkat media berlayar bila sedang tidak digunakan.
    • Jangan gunakan media berlayar hanya untuk menenangkan perilaku anak.
    • Bebaskan anak dari media berlayar dari kamar tidur, dan juga pada saat makan atau saat bermain.
    • Jangan memberikan media berlayar selama proses makan dan pada 1 jam sebelum tidur.
    • Orangtua harus menjadi model untuk anaknya, misalnya orangtua juga membatasi waktu screentime bagi diri sendiri tidak lebih dari 2 jam sehari.
    • Tentukan waktu bebas media bersama, seperti di meja makan, di dalam mobil dll untuk mencapai keseimbangan.
    • Orang tua mengarahkan anak pada berbagai alternatif aktivitas lain dalam rangka membatasi waktu penggunaan gawai, belajar memecahkan masalah, dan untuk menenangkan perilaku anak.

Stimulasi Anak Usia 3-4 Tahun

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan, baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi anak pada rentang usia 3-4 tahun dengan:

1. Menyebutkan nama benda, sifat, guna benda 7. Menyusun balok atau puzzle, menggambar, menempel
2. Bacakan cerita, tanya jawab 8. Mengelompokkan benda sejenis
3. Anak diminta bercerita pengalaman 9. Mencocokkan gambar dan benda
4. Menonton TV didampingi, menyanyi 10. Menghitung
5. Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan 11. Melempar, menangkap,
6. Makan dengan sendok garpu 12. Berlari, melompat, memanjat, merayap

Stimulasi perkembangan untuk anak usia 3-4 tahun dapat dilihat pada video berikut.

Yuk tonton videonya…

Selamat datang di Perawatan Anak Usia 5-6 Tahun

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Stimulasi yang tepat untuk anak usia 5-6 tahun, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 5-6 tahun, adalah:
Batasan screen time untuk anak usia 5-6 tahun:
Di bawah ini yang termasuk stimulasi motorik halus adalah:
Jadwal pemantauan perkembangan pada anak usia 5-6 tahun, kecuali:

clock.png

Time is Up!

Selamat datang di Perawatan Anak Usia 3-4 Tahun

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Di bawah ini yang termasuk stimulasi sosialisasi kemandirian adalah:
Jadwal pemantauan perkembangan pada anak usia 3-4 tahun, kecuali:
Stimulasi yang tepat untuk anak usia 3-4 tahun, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 3-4 tahun, adalah:
Batasan screen time untuk anak usia 3-4 tahun:

clock.png

Time is Up!

PEMENUHAN GIZI ANAK USIA 2-5 TAHUN

Penuhi gizi balita dengan makanan keluarga yang bervariasi terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, minyak, sayur dan buah.

 

  • Membiasakan anak makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama keluarga
  • Penuhi gizi anak dengan makanan kaya protein seperti ikan, telur, tempe, susu, dan tahu.
  • Penuhi gizi anak dengan mengonsumsi sayuran dan buahbuahan.
  • Batasi anak mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
  • Pastikan anak minum air putih sesuai kebutuhan
  • Biasakan bermain bersama anak dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.

 

Kebutuhan cairan anak:

  • umur 2 – 3 tahun sekitar 1.300 mL/ hari atau +/- 5 gelas belimbing
  • umur di atas 3 tahun kebutuhan cairan 1.700 mL/ hari atau +/- 7 gelas belimbing

 

Untuk lebih memahami pemberian makanan pada anak, yuk kita lihat videonya

 

Biasakan mencuci tangan

  • Biasakan cuci tangan dan kaki anak dengan air bersih dan sabun setiap habis bermain
  • Gunting kuku tangan dan kaki secara teratur dan jaga kebersihan

Perawatan gigi anak anda

  1. Mulai ajari anak menyikat gigi di depan cermin, secara teratur selama 2 menit dampingi anak menggosok gigi sampai anak usia 8 tahun
  2. Untuk akan usia 2-6 tahun pasta giginya seukuran 1 biji kacang polong
  3. Untuk mengurangi risiko gigi berlubang pada anak:
    • Jangan biasakan anak minum susu dengan botol sambil tiduran
    • Jangan membiarkan anak melakukan kebiasaan menghisap ibu jari atau dot (mengempeng)
    • Hindari anak dari makan makanan manis yang bersifat lengket di antara waktu makan
    • Biasakan teratur menyikat gigi sebelum tidur
    • Jangan membiasakan anak mengemut makanan

Stimulasi Anak Usia 4-5 Tahun

Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia anak dalam suasana menyenangkan,
baik oleh orang tua maupun anggota keluarga.

Stimulasi anak pada rentang usia 4-5 tahun dengan:

1. Bermain peran, anak diminta bercerita pengalaman 5. Kenalkan nama-nama hari
2. Menggambar orang, mengenal huruf 6. Menyebut angka berurutan
3. Main bola, lompat tali 7. Mengajak anak sikat gigi bersama dan melatih sikat gigi sendiri
4. Latih untuk dapat mengikuti aturan permainan 8. Melatih memakai pakaian sendiri
9. Menguatkan kepercayaan diri anak

Stimulasi perkembangan untuk anak usia 4-5 tahun dapat dilihat pada video berikut.

Yuk tonton videonya…

Selamat datang di Perawatan Anak Usia 4-5 Tahun

Jawablah pertanyaan dengan benar.

Nama Lengkap Ibu/Wali
Alamat Email
No. Telp/Hp
Nama Lengkap Anak
Umur
Alamat
Stimulasi yang tepat untuk anak usia 4-5 tahun, adalah:
Waktu tidur yang sesuai untuk anak usia 4-5 tahun, adalah:
Batasan screen time untuk anak usia 4-5 tahun:
Jadwal pemantauan perkembangan pada anak usia 4-5 tahun, kecuali:
Pelayanan kesehatan standar untuk anak usia 4-5 tahun, antara lain:

clock.png

Time is Up!

COVID-19

KESEHATAN JIWA

GIZI REMAJA

Kesehatan Reproduksi

TUBERKOLUSIS

Video Gizi Remaja


Video Kesehatan Jiwa Remaja


Video Covid Remaja